Hari Selasa, tanggal 22 Agustus 2017 menjadi hari yang sangat spesial bagi seluruh masyarakat Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso. Pasalnya, pada hari itu sedang dilaksanakan Karnaval Budaya yang belum pernah diadakan sebelumnya. Ya, Karnaval Budaya tahun 2017 ini menjadi program pertama kali setelah sepuluh tahun tidak diadakan.

Salah satu peserta, Desa Ampelan
Peserta yang ikut dalam program ini berjumlah 19 kelompok, dengan rincian 13 penerima merupakan perwakilan desa, sementara 6 sisanya yaitu perwakilan dari beberapa lembaga yang ada di Kecamatan Wringin.

Tema yang diangkat pada Karnaval Budaya ini adalah: kemerdekaan, potensi dan kesenian lokal. Tema ini sangat sempurna momennya dengan ulang tahun ke 72 kemerdekaan Republik Indonesia. Selain itu, pemilihan tema ini merupakan upaya pemerintah untuk mengenalkan kepada publik ihwal keberagaman potensi dan kesenian asli Bondowoso.

Acara yang dimulai sekitar pukul 13.00 ini sangat meriah, menghibur dan sarat makna yang mampu didapat oleh siapapun yang menyaksikannya. Pun begitu dengan aku yang gres tinggal di Kecamatan dengan letak geografis di atas puncak ini.

Meskipun datang agak terlambat, tetapi aku mampu mengikuti program hingga tamat dengan menerima banyak manfaat. Terutama soal potensi dan kesenian yang ada di Kecamatan Wringin. Saya jadi tahu bahwa ada Ronjengan, Ketipong, Kentongan, Kuda Kencak, Tong-tong dan Aduan Sapi.
Kesenian Rojengan dan Tong-Tong, Desa Bukor
Selain kesenian tersebut, aku juga mampu menyaksikan secara eksklusif drama kolosal ihwal Dewi Rengganis di Desa Glingseran yang ditampilkan oleh masyarakat Desa Glingseran. Dan yang paling berkesan yaitu ketika penerima dari Desa Bukor menampilkan drama peperangan jagoan Indonesia ketika berperang menghadapi penjajah Belanda dan Jepang.
Drama Kolosal peperangan Pahlawan ketika melawan penjajah
Oh iya, selain ihwal kesenian dan drama kolosal, pada karnaval ini juga disajikan beberapa busana yang membuat aku tercengang. Ternyata bukan hanya pada program Jember Fashion Carnaval (JFC) saja kita mampu menyaksikan busana dengan banyak macam dan jenis. Pada program Karnaval Budaya Kecamatan Wringin ini juga ada.
A post shared by Abdur Rosyid (@rosyidkopputih) on

Busana ala JFC 1
Busana ala JFC 1
Tidak mau ketinggalan dengan program keren ini, ketua DPRD Bondowoso, Achmad Dhafir juga hadir dan sangat mengapresiasi pelaksaaan Pawai Budaya ini. Menurut beliau, program ini menarik alasannya yaitu mengangkat tema Kemerdekaan serta menampilkan potensi dan kesenian daerah.

Beliau juga berharap semoga program menyerupai ini juga mampu diikuti oleh seluruh desa dan dilaksanakan disetiap kecamatan yang ada di Kabupaten Bondowoso.

Saya yang menjadi bab dalam program ini juga tidak mau ketinggalan untuk mengabadikan semua momennya yang sudah aku jadikan video dibawah ini. Selamat menonton, ya.
Salam hangat dan bahagia dari Wringin, Bondowoso..

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top