Pekerjaan dan acara lainnya yang monoton sering kali membuat saya bosan dan memaksa diri untuk mencoba banyak hal baru. Cara ini saya lakukan semoga ada penyegaran dan menambah kisah dalam hidup yang kata banyak orang, hanya sebentar.😃

Dari sekian banyak hal yang mampu saya lakukan, saya lebih memilih berkebun. Banyak yang bilang, untuk memiliki acara gres apalagi untuk menyalurkan hobi harus berdasarkan pada ketertarikan (passion). Bukan kerena ikut-ikutan, mengikuti trend dan semcamnya. Jika kita mampu memilih hobi dengan baik dan positif, maka hal tersebut akan merangsang kreatifitas dan semakin bijak membagi waktu. Yang spesial, kita akan kelihatan lebih segar, menarik dan keren. 😃


Sebenarnya, berkebun bukan merupakan hal gres bagi saya. Berkebun ialah hobi yang saya coba galakkan kembali. Karena sebelumnya, saya sudah 2 kali menjalani hobi ini, tetapi sebab keterbatasan waktu, balasannya harus terhenti begitu saja.
Ceritanya mampu dibaca pada 2 goresan pena berikut:

Manfaatkan Waktu Luang dengan Berkebun


Jum'at, Bercocok Tanam Sayur
Tetapi untuk kali ini berbeda, passion berkebun saya tinggi sekali. Hal ini sebab ketersediaan lahan disamping rumah yang sudah berubah bentuk menjadi 'kebun mini'. Ya, ketertarikan ini membuncah kembali ketika ibu mertua senang menanam segala sesuatu yang produktif disamping rumah. Pohon pepaya, sawi, seledri, tomat, bawang dan cabai. Selain tanaman produktif, ibu juga memiliki koleksi tanaman hias yang cukup banyak jumlahnya.

Selain alasan tersebut, ada satu alasan lagi yang membuat passion berkebun saya muncul kembali. Yaitu sebab hasil pengamatan yang telah saya lakukan terhadap acara berkebun ibu mertua selama kurang lebih satu bulan. Pemilihan bibit, pemilihan tanah, proses penanaman, perawatan hingga masa panen, ternyata menjadi proses yang menyenangkan bagi beliau. Yang paling terasa manfaatnya ialah ketika hasil dari pohon/tanaman tersebut mampu memiliki kegunaan untuk keluarga dan orang sekitar. Yes, this is the reason for the return of my gardening passion!

Saat passion itu benar-benar kembali, jenis tanaman yang pertama saya pilih ialah terong. Selain itu, saya juga menambah jenis tanaman yang sudah ada, cabai, tomat, sawi, bawang dan seledri. Sementara untuk lokasi, saya memilih samping rumah sebagai sasaran utama yang sebelumnya oleh ibu mertua telah disulap menjadi kebun mini.

Saya menggunakan 2 objek media tanam, media tanam buatan dan polybag serta bekas bungkus diapers si kecil. Media tanam buatan, saya buat ala kadarnya, dengan hanya memasang papan kayu disekeliling tanah yang sebelumnya telah saya campur dengan kompos kotoran sapi dan sedikit sekam. Demikian juga dengan polybag dan bekas bungkus diapers, saya juga mengisinya dengan tanah yang sudah dicampur kompos kotoran sapi dan sekam, sama persis dengan media tanam buatan.



Lalu, apa yang menyenangkan dari passion saya ini? Banyak, sangat banyak!

1. Bisa romantis-romantisan
Tentang yang romantis-romantis sengaja saya sampaikan pertama kali. Siapa tahu ada yang termotivasi untuk berkebun sebab mampu memalsukan apa yang sudah saya alami, hehe.

Kok bisa, berkebun sambil romantis-romatisan? Bisa dong! Saya sudah mengalami sendiri. :)

Biasanya, sebelum proses menanam, saya harus terlebih dahulu mengumpulkan tanah yang sudah dicampur dengan kompos kotoran sapi dan sedikit sekam. Nah, ketika ini biasanya saya mampu romantis-romantisan bersama istri. Iya, sebab yang mampu mengerjakan pengumpulan, pencampuran dan memasukkan tanah kedalam media tanam ialah kami berdua.

Ibu mertua biasanya bermain bersama si kecil di dalam rumah. Dan biasanya dalam proses awal ini kami mampu romantis-romantisan, pegangan tangan, colek-colekan, tatap-tatapan mata, gombal-gombalan dan hal romantis lainnya. Seru, lho! Romantis-romantisan ketika sedang dalam keadaan bekerja berat. Baju kotor, berkeringat, berpanas-panasan di bawah matahari eksklusif dan semuanya. Sensasinya luar biasa, haha

Upppsss! Jangan dibayangin, ya! Langsung dipraktekkan saja. :D

2. Memupuk keharmonisan keluarga
Jika proses pembuatan media tanam selesai, baik media tanam buatan dan yang menggunakan polybag, episode eksekusi peran berikutnya ialah ibu bersama saya. Istri berpindah peran mengurus si kecil dan sesekali ikut membantu saya dan ibu.

Sebagai keluarga kecil, kami memiliki lebih banyak waktu bersama. Banyak hal yang biasa kami bicarakan, namun suasana keharmonisan akan jauh lebih terasa ketika kami berbicara soal taman mini. Apalagi jikalau kami mengurusnya secara bersamaan. Seru banget. Terasa sekali keharmonisan keluarga kecil ini berkat mengelola kebun mini.

Selain itu, jikalau urusan kebun saya dan ibu mertua pasti selalu kompak. Sampai ada tetangga yang bilang, menantu dan merua sama saja, sama-sama suka berkebun. :D

3. Hidup sehat tanpa olahraga

Meski taman mini yang kami miliki berukuran kecil, jangan dikira mengelolanya mudah, ya. Mengambil tanah, membuat media tanam, menanam benih, menyiram hingga merawatnya merupakan proses yang menurut saya selain menyenangkan juga melelahkan. Tidak jarang ketika berada dikebun mini ini keringat bercucuran deras, sederas hujan, hahaha.

Iya, ketika mengurus kebun mini, saya anggap itu ialah olahraga yang mampu saya lakukan rutin setiap hari. Biasanya, antara setelah shalat subuh dan sebelum berangkat ke kantor. Paling cepat, saya membutuhkan waktu 15 hingga 30 menit. Dan itu sudah membuat badan berkeringat!

4. Hemat uang belanja
Untuk alasan ini, istri yang selalu di depan, hehe. Karena ketika sudah tiba saatnya panen, kami tidak harus mengeluarkan uang untuk membeli sayur. Meski tidak banyak, tetapi paling tidak kami sudah berusaha untuk melakukannya. Atau jikalau sewaktu-waktu sedang ada tamu, atau kami buru-buru harus keluar rumah, ya tinggal petik saja, masak dan selesai! Tidak perlu repot harus kepasar terlebih dahulu hanya untuk membeli sayur. Ya, sesederhana itu untuk kebutuhan sayur kami.


Oh iya, selain alasan hemat tersebut ada 2 alasan lagi yang harus Anda tahu perihal bagaimana menyenangkannya berkebun. Simak di bawah ini, ya!

5. Berbagi dari hal kecil
Jauh di luar beberapa alasan yang telah saya jelaskan di atas, alasan ini bagi saya ialah alasan yang paling berharga. Ya, sebab berkebun saya dan keluarga mampu mengembangkan sayur dengan tetangga hampir setiap hari. Kecil memang, lha wong cuma sayaur yang harganya seribu duaribu. Tapi entahlah, ada perasaan besar hati (bukan sombong) ketika hampir setiap hari ibu mertua berbincang sambil memberi sayur hasil panen dari kebun mini yang kami kelola kepada ibu-ibu yang lewat didepan rumah.


Dari peristiwa ini saya juga berguru banyak hal, salah satunya ya ini. Berbagi tidak melulu dari hal besar, dari sejenis sayur pun, bisa!

6. Bebas pestisida
Alasan ini merupakan alasan yang juga tidak kalah penting dalam acara berkebun kami selama ini. Sayuran dan tanaman yang ada di kebun mini kami, murni tidak mengandung obat apa pun. Sampai obat sejenis pupuk saja, kami tidak menggunakannya.

Yang  kami gunakan hanya kompos kotoran sapi yang kami dapat eksklusif dari penimbunan kotoran sapi dan sudah tertimbun cukup lama. Jadi, seluruh hasil panen dari tanaman dan sayuran kebun mini kami 100% tanpa pestisida dan insyallah sehat.

Nah, itulah alasan kenapa berkebun itu menyenangkan. Jika ada yang tertarik untuk berkebun juga, nantikan postingan saya selanjutnya, ya. Tentang cara menanam kangkung tanah menggunakan media tanam buatan dan polybag.

Salam bahagia dari Bondowoso..

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top